Review
SPENSAKA
S
|
obat, mari kita kenal lebih dekat dengan sekolah
pengembang KKO (Kelas Khusus Olahraga), yaitu SMP N 1 Kalasan. Sering juga
disingkat menjadi SPENSAKA.Berikut akan saya jelaskan sejarah singkat tentang
berdirinya SMP N 1 Kalasan. Pada tahun 1960 belum ada sekolah
setingkat SMP di daerah Kalasan dan sekitarnya, atas inisiatif Bapak Noto
Pandojo (bong supit Bogem) dibantu oleh Bapak Sastro Wiyoto (kepala sekolah
sementara pertama kali), S. Poerwodihardjo (carik desa Tirtomartani) dan beberapa
guru lain mendirikan sekolah dengan nama SMP Bogem dengan menumpang di gedung
SPG Bogem, sekolah secara praktik sudah mulai berjalan.
Dalam perkembangannya kemudian dibangun 3 lokal di
daerah Padukuhan Glondong (lokasi sampai dengan sekarang), bangunan kala itu
masih menggunakan papan bambu (gedhek) sedangkan lokal lainnya berada di rumah
penduduk di Kalibening, dengan semangat tinggi dengan bantuan siswa didik
diadakan kerja bakti mengangkut batu/pasir dari sungai untuk membangun gedung.
Usulan untuk mengubah status dari swasta menjadi
negeri dilakukan dan berhasil, dengan SK Nomor 20/SK/B/III tertanggal 31
Agustus 1962 resmi menjadi SMP Negeri Bogem, kemudian tanggal pada SK itulah
yang dijadikan sebagai patokan tanggal berdirinya sekolah. Kebijakan pemerintah
kemudian merubah nama sekolah menjadi SMP Negeri Kalasan – SLTP Negeri 1
Kalasan dan sekarang menjadi SMP Negeri 1 Kalasan.
Banyak sudah sekolah mengirimkan alumni ke seluruh
Indonesia, ada yang berprofesi sebagai pejabat militer/polisi, pejabat sipil,
ilmuwan, dosen, pengusaha dan tokoh yang berprofesi dibidang lain.
Berikut adalah visi dan misi sekolah ini.
Visi :
Mewujudkan Insan yang Tanguh Dalam Imtaq, Unggul
Dalam Prestasi, Peduli pada Lingkungan Hidup serta Cinta Bangsa dan Negara.
Misi :
1. Menumbuhkembangkan
penghayatan dan pengalaman ajaran agama
2. Melaksanakan
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
3. Menggali
dan mengembangkan kompetensi warga sekolah dalam penguasaan teknologi
infomatika, olahraga, sains, seni/budaya, dan keterampilan
4. Mendorong
dan membantu warga sekolah untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris
5. Membentuk
individu yang jujur, bertanggungjawab, cerdas, bersih, sehat, peduli, dan
kreatif
6. Menumbuhkembangkan
sikap peduli pada lingkungan
hidup
7. Melaksanakan
bimbingan terhadap tanggap bencana
8. Melaksanakan
bimbingan terhadap etika berlalu lintas
Kualitas tamatan sekolah kejuruan dituntut untuk
memenuhi standar kompetensi dunia kerja. Salah satunya, selain mampu menguasai
materi pelajaran, siswa harus dapat berinteraksi dan aktif dalam hubungan
sosial. Selain OSIS sebagai induk kegiatan ektrakurikuler di sekolah, masih
banyak kegiatan ektrakurikuler lainnya. Misalnya Pramuka, Seni Baca Al–Qur’an,
Kaligrafi, KIR, Mading, Jurnalistik, Ansamble/ Band, Karawitan, PMR, Karate,
Basket, Volly, Sepak bola, Futsal, Atletik, Drumband.
Sekolah ini mempunyai segudang prestasi. Hampir setiap
1 minggu, selalu ada piala baru yang didapatkan.Sekolah ini selalu membawa
pulang piala dalam berbagai lomba, entah lomba FLSSN, O2SN, ataupun ajang
lainnya. Tak hanya siswanya yang berprestasi hingga tingkat nasional, namun
juga gurunya. Contohnya saja Ma’am Niken (Ibu Aridyah Niken), Beliau menjuarai ‘Guru
Berprestasi’ tingkat Nasional. Dan tentunya masih banyak prestasi lainnya, yang
tak dapat saya sebutkan satu per satu.